Pratinjau Watch Internet TV Free Online Television is a major distributor on the internet of streaming media. You may find this one to be the best place to watch online TV while on the internet, the type of television that will slowly but surely replace the television set that is old. Finding music, sports, movie and news channels will be easy now. From the top navigation menu accessing these recourses is fast. No registration or monthly fee is required to watch your favorite channels. Besides watching television for free you can also enjoy listening to radio stations that broadcast online. They can be sorted by country and accessed in just the same way. You may be required to have Real Player or Windows Media Player in order to watch some of the channels.Should it happen that you don’t have them you’ll be prompted to download them. We’ll be glad if you enjoy your stay at this site and should it be the case please let your friends know about us so that we are better known on the Internet.Pratinjau   

Kamis, 28 Oktober 2010

LIVE STREAMING SPACE TOON



Powered by www.indoweb.tv

LIVE STREAMING JAK TV

PJTV Bandung



powered by www.indoweb.tv

ACEH TV

Powered by www.acehtv.tv

Kisah Merapi, Mbah Maridjan, Tutur & Wawan

Aksientv: Kinahrejo terlihat lunglai. Desa yang biasanya begitu hijau kini telah layu. Rumah-rumah porak poranda, pohon-tanaman bertumbangan, hewan ternak teronggok tak bernyawa. Sejauh mata memandang, seluruh desa itu bersepuh debu vulkanik.

Bangunan masjid terlihat masih berdiri. Di dekatnya, bangunan rumah telah hancur. Di antara puing-puing kayu bangunan itu, sesosok tubuh berhasil ditemukan rombongan tim SAR. Tubuh yang tengah bersujud itu adalah jasad Mbah Maridjan, Juru Kunci Gunung Merapi, yang meletus lagi pada Selasa sore 26 Oktober 2010.


Tokoh yang disegani masyarakat sekitar Merapi itu telah mangkat, 'dijemput' awan panas Wedhus Gembel yang menyapu seluruh dusun beserta isinya. Lebih dari 20 korban jiwa ditemukan di desa itu, termasuk editor senior VIVAnews Yuniawan Wahyu Nugroho dan relawan PMI Tutur Prijono yang ditemukan di depan rumah Mbah Maridjan.


***


Desa Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, letaknya memang hanya 4 km dari kawah Merapi. Pada Selasa lalu, erupsi pertama gunung Merapi terjadi sejak pukul 17.02 WIB, diikuti awan panas selama 9 menit.


Kemudian berturut-turut diikuti letusan berikutnya yang terjadi pukul 17.18 disertai awan panas selama 4 menit, pukul 17.23 dengan awan panas selama 5 menit, pukul 17.30 dengan awan panas selama 2 menit, pukul 17:37 dengan awan panas selama 2 menit, letusan Pukul 17.42 dengan awan panas selama 33 menit, pukul 18.16, dengan awan panas selama 5 menit, dan pukul 18.21 beserta awan panas selama 33 menit.


Kinahrejo termasuk dalam wilayah yang dilalui oleh awan panas 'wedhus gembel', yang menerjang ke sektor Barat-Barat Daya dan sektor Selatan-Tenggara Merapi.


Wedhus gembel adalah awan panas berisi material-material vulkanik yang menyatu dengas gas bersuhu tinggi. Dinamai Wedhus gembel karena bila dilihat dari jauh, saat awan panas ini menuruni lereng, abu putihnya yang bergulung-gulung, terlihat seperti bulu domba.


Suhu awan piroklastik seperti Wedhus Gembel di kawasan kawah bisa mencapai 1.000 derajat Celcius. Biasanya, ia bergerak turun ke lereng dengan kecepatan 700 km/ jam, suhunya akan berkurang menjadi 500-600 derajat celcius.


Merapi sendiri memang dikenal sebagai gunung berapi teraktif di Indonesia. Oleh International Association of Volcanology and Chemistry of the Earth's Interior (IAVCEI) Gunung setinggi 2.968 itu dimasukkan ke dalam kategori 'decade volcano', salah satu dari 16 gunung berapi dunia yang memiliki letusan paling destruktif dan dekat dengan populasi banyak penduduk.


Dari catatan sejarah, Merapi meletus sebanyak 68 kali sejak tahun 1548. Dengan letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar 10-15 tahun sekali. Letusan besar gunung ini terjadi antara lain pada tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930.


Bahkan, letusan tahun 1006 membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu. Sementara tahun 1930, letusan Merapi menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1.370 orang.


***


Hingga Selasa petang, desa Kinahrejo masih baik-baik saja. Kendati sejak Senin 25 Oktober 2010, pemerintah telah menaikkan status Merapi dari 'Siaga' menjadi 'Awas, namun saat itu beberapa warga tetap bertahan dan masih melakukan shalat berjamaah di masjid.


Kerabat dekat Mbah Maridjan Agus Wiyarto, Yuniawan, dan Tutur, baru saja tiba di kediaman Mbah Maridjan. Wawan - panggilan Yuniawan, memang telah membuat janji dengan Agus untuk mewawancarai pria yang menjadi juru kunci Merapi sejak 1982 itu untuk tugas peliputan Sorot VIVAnews.


Di rumah itu, keduanya sempat ditemui Mbah Maridjan. Menurut penuturan Agus, mereka belum sempat berbicara banyak. Namun, sesuatu hal yang tak biasa, Mbah Maridjan bersedia duduk dengan santai di satu kursi dengan Wawan.


Biasanya, Mbah Maridjan tak mau duduk samping-menyamping di kursi panjang, dengan tamunya. Dia selalu berhadapan dengan tamu, agar seolah-olah tidak dianggap mengenyampingkan tamunya.


Mengetahui telah terjadi erupsi di bagian barat Merapi hingga sejauh 7 kilometer Agus kemudian mengajak Mbah Maridjan untuk turun ke pengungsian."Orang-orang mau saya bawa si Mbah. Turun nggak?" Agus membujuk. Tapi Mbah Maridjan diam.


Tak lama kemudian sirene tanda bahaya berbunyi. Orang-orang segera diungsikan. Agus, Wawan, Tutur, keluarga Mbah Maridjan, dan warga sekitar, mengungsi menumpang dua mobil. Wawan berkali-kali mengulang keluhannya kepada Agus. "Harusnya saya bersama si Mbah."


Mbah Maridjan memang menolak dievakuasi. Pada waktu Gunung Merapi meletus pada 2006, Mbah Maridjan juga tetap memilih bertahan, walau dibujuk langsung oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Sesampainya di tempat pengungsian, tiba-tiba muncul inisiatif untuk menjemput kembali Mbah Maridjan. "Pak saya mau jemput si Mbah," kata Tutur Prijono kepada Agus. Agus sempat melarang, "kamu jangan sembrono, jangan gegabah." Namun keinginan menjemput Mbah Maridjan begitu kuat. Agus tak bisa menahan Tutur dan Wawan kembali ke atas menumpang mobil Suzuki APV.


Di sela-sela upayanya menjemput Mbah Maridjan, Wawan sempat berkomunikasi dengan sahabatnya, aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bernama Rinny Soegiyoharto. "Saya lagi di rumah Mbah Maridjan. Saya menunggu, dia lagi shalat," kata Wawan kepada Rinny lewat ponselnya, pada pukul 18.29 WIB.


Kepada Rinny, Wawan sempat menceritakan harapannya agar Mbah Maridjan mau ikut mengungsi seusainya ibadah shalat. Rini pun mengingatkan agar Wawan berhati-hati. Sebab, di ujung telepon ia mendengar bunyi sirene meraung-raung.


Sesaat kemudian, dari telepon Rini mendengar suara "Aduh, aduh, ada api, ada api." Kemudian telepon terputus. Rupanya itu adalah suara terakhir Wawan yang terdengar. Berulang kali ia dihubungi, tak pernah tersambung.


***

Sehari sebelum Merapi meletus, Mbah Maridjan sempat berkata bahwa ia masih kerasan dan betah tinggal di kampungnya. "Kalau ditinggal nanti siapa yang mengurus tempat ini?"


Pada suatu kesempatan di tahun 2006, Mbah Maridjan juga mengatakan bahwa setiap orang punya tugas sendiri-sendiri. "Wartawan, tentara, polisi punya tugas. Saya juga punya tugas untuk tetap di sini," kata dia.


Yang Mbah Maridjan tahu, ia musti menunaikan janjinya kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX, yang mengangkatnya sebagai juru kunci, untuk merawat Merapi.


Totalitas yang sama, kurang lebih juga diperlihatkan Wawan dalam menunaikan tugasnya sebagai seorang jurnalis sekaligus memenuhi naluri kemanusiaannya. (hs)VIVAnews


Mbah Maridjan Meninggal


AKSIENTV: SLEMAN – Juru Kunci Gunung Merapi Mbah Maridjan akhirnya ditemukan tewas oleh tim penyelamat yang diterjunkan sejak Rabu (27/10) dinihari. Jasadnya sekitar pukul 06.05 berhasil dievakuasi dari lereng Gunung Merapi tepatnya di Desa Kinahrejo Kecamatan Cangkringan, Sleman atau berjarak sekitar 6 km dari puncak Merapi.


Keterangan yang dihimpun Republika, jenasah Mbah Maridjan ditemukan dalam kondisi sujud di dalam kamarnya. Ia masih mengenakan baju batik, kopiah warna putih serta sarung. Diduga saat bencana wedhus gembel datang yang bersangkutan sedang shalat.


Kabag Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Heru Trisno Nugroho membenarkan salah satu jenasah yang dikirim ke rumah sakitnya adalah Mbah Maridjan. Bintang iklan yang terkenal dengan kalimat Roso-roso itu dikirim sudah dalam kondisi tidak bernyawa. ‘’Tubuhnya sedang bersujud,’’ kata Heru kepada Republika.(REPUBLIKA.CO.ID)

Rabu, 27 Oktober 2010

Pesan Mbah Maridjan: Pemimpin Harus Bertindak Benar agar Dunia Tentram

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tak disangka, pertemuan KH Hasyim Muzadi dengan Mbah Maridjan pada tahun 2006 lalu, merupakan pertemuan terakhir Kiai Hasyim dengan Mbah Maridjan.


''Beliau merupakan sosok yang sederhana,'' tandas Sekjen ICIS serta pengasuh pondok Pesantren Al Hikam, KH Hasyim Muzadi, dalam siaran pers yang diterima Republika di Jakarta, Rabu (27/10).


Namun pertemuan Kiai Hasyim dengan Mbah Maridjan yang merupakan Ketua Ranting NU di desanya sangat berkesan bagi sosok mantan Ketua PBNU ini.


''Saya menjadi ingat pesan Mbah Maridjan pada tahun 2006 lalu. Beliau berpesan dalam bahasa Jawa. 'Panjenengan sak konco poro piageng, kedah ''temen lan sak temene'' mugi ndonyane tenterem (Pak Hasyim dan para Pembesar harus benar dan bertindak sebenarnya agar dunia tenteram),'' papar Kiai Hasyim Muzadi.


''Hari ini Mbah Maridjan menyerahkan diri kepada Allah SWT dalam keadaan sujud. Seakan memberitahu kita bahwa hanya sujud kepada Allah SWT yang bisa dan harus kita siapkan menghadapi segalanya, karena tak mungkin melalui rekayasa kita,' ungkap Kiai Hasyim Muzadi.


Saksi Tsunami Mentawai

AKSIENTV: Mentawai :Gempa besar berkekuatan 7,2 skala Richter (7,7 SR versi USGS) mengguncang Mentawai, Sumatera Barat, pada pukul 21.42 Waktu Indonesia Barat. Lindu terjadi hanya di kedalaman 10 kilometer dan berpotensi tsunami.

Peringatan tsunami diumumkan melalui pengeras suara di masjid, ribuan warga panik dan berpindah ke daerah yang lebih tinggi.

Beberapa saat kemudian, pada pukul 22.38 WIB, peringatan tsunami dicabut dan dinyatakan nihil.

Namun, warga Australia melaporkan menjadi saksi peristiwa tsunami setinggi tiga meter yang terjadi setelah gempa Mentawai.

Adalah Rick Hallet yang mengaku kepada Nine Network bahwa ia berada di kapal carteran yang mereka sewa untuk surfing -- saat dinding air berwarna putih menggulung mereka di perairan Pulau Mentawai, sekitar pukul 22.00 WIB.

Saat itu ada 15 orang dalam kapal, termasuk sembilan warga Australia.

Seperti dimuat SkyNews Australia, Selasa 26 Oktober 2010, gelombang dahsyat itu mendorong sebuah perahu lain ke arah kapal mereka, menabrakkannya, dan menyebabkan ledakan. Bola api muncul di bagian belakang kapal.

Hallet mengaku, ia memerintahkan semua orang pergi ke dek teratas, melemparkan benda apapun yang bisa mengapung -- seperti papan selancar -- lalu terjun ke laut.

Beberapa tamu terbawa 200 meter ke arah pulau dan tinggal di atas pohon hingga diselamatkan perahu lain 90 menit kemudian.

Untungnya tak ada satupun yang hilang atau tewas, namun ia melihat banyak puing-puing yang mungkin berasal dari sebuah resort di Pulau Pagai.

Korban Tewas Letusan Merapi Menjadi 25 Orang

AKSIENTV: Yogyakarta - Jumlah korban letusan Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Selasa (26/10) petang hingga saat ini bertambah dari 19 orang menjadi 25 orang.


Menurut Humas Rumah Sakit (RS) Dr Sardjito Yogyakarta Heru Trisno Nugroho, Rabu, korban meninggal dan luka bakar kini berada di rumah sakit ini.


Menurut dia, korban meninggal akibat letusan Gunung Merapi yang berada di RS Dr Sardjito Yogyakarta mencapai 25 orang dan luka bakar 15 orang, termasuk satu jenazah yang diduga Mbah Maridjan.


Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Sleman Mafirindati mengatakan semua korban tewas ditemukan saat tim evakuasi melakukan penyisiran di desa terdekat gunung teraktif di Indonesia itu.


Menurut dia, semua korban tewas itu ditemukan di Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman oleh tim evakuasi. "Semua korban tewas saat ini sudah berada di Rumah Sakit Dr Sardjito Yogyakarta untuk diidentifikasi," katanya.


Ia mengatakan penyisiran untuk mencari korban akibat letusan Gunung Merapi saat ini masih terus dilakukan tim evakuasi. "Tim masih akan terus melakukan penyisiran hingga semua korban tewas ditemukan," katanya


Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (26/10) sekitar pukul 17.00 WIB, menyemburkan asap awan panas atau oleh warga setempat dikenal dengan sebutan "wedus gembel". (ANTARA)

Senin, 25 Oktober 2010

Sumbar Digoyang Gempa Susulan 5,5 SR

aksientv. Mentawai: Gempa bumi susulan berkekuatan 5,5 pada skala Richter terasa di Mentawai, Sumatra Barat, Senin (25/10) sekitar pukul 22.21 WIB. Gempa berada di kedalaman 22 kilometer.

Laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa susulan tidak berpotensi tsunami. Pusat gempa di 89 km barat daya pagai selatan Mentawai. Lokasi gempa di 3.55 lintangselatan - 99.70 bujur timur. Sekitar pukul 21.42 WIB, Mentawai digoyang gempa 7,2 SR. (aksn)

Gempa 7,2 SR Guncang Sumatra Barat

Mentawai: Gempa bumi berkekuatan 7,2 pada skala Richter menggetarkan Mentawai, Sumatra Barat, Senin (25/10) sekitar pukul 21.42 WIB. Gempa ini berpotensi tsunami.

Laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa berada di kedalaman 10 kilometer. Lokasi gempa di 3.61 lintang selatan; 99.93 bujur timur; atau sekitar 78 km barat daya pagai selatan Mentawai.

Gempa membuat warga Padang panik. Mereka, terutama yang ada di gedung bertingkat, kontan lari ke luar ruangan. Mereka cemas dan khawatir lindu kembali meluluhlantakkan Padang.

Selain di Padang, goyangan gempa juga dirasakan warga Payakumbuh, Pasaman Barat, Padang Pariaman, pesisir selatan, dan Pariaman.

Sabtu, 23 Oktober 2010

Perkelahian Dua Siswi SMK Terekam Kamera


AKSIENTV, Takalar: Saling pukul, tendang, dan banting. Begitulah perkelahian dua siswi di lapangan Jenderal Sudirman, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, yang terekam lewat kamera telepon selular. Bukannya segera melerai, sejumlah pelajar lain justru asyik menonton perkelahian itu, termasuk murid sekolah dasar. Perkelahian berakhir setelah beberapa orang memisahkan kedua siswi itu.


Dalam video, tak jelas nama sekolah yang tertera di seragam kedua siswi. Namun, diduga keduanya pelajar salah satu SMK di Takalar. Video perkelahian itu kini tersebar di kalangan pelajar. Umumnya para pelajar menyayangkan perbuatan kedua siswi itu. "Tidak memiliki moral, tidak malu dilihat orang," kata Wahida, salah seorang pelajar, Kamis (21/10).


Lalu bagaimana sikap pihak sekolah "Kita akan telusuri. Kita panggil orangtuanya," kata Wakil Kepala Sekolah SMK 2 Takalar Nasrul.


Hingga kini, belum diketahui penyebab perkelahian itu. Namun, apa pun motif perkelahian, pihak sekolah akan menindak tegas dan memberikan sanksi kepada mereka.(BOG Liputan6.com)

Tutorial Rubik's TC Cube 3x3 Bag 3

Tutorial Rubik's TC Cube 3x3 Bag 2

Tutorial Rubik's TC Cube 3x3 Bag 1

Jumat, 22 Oktober 2010

Apa TV Favorit Lokal Jambi Anda?

Apa TV Favorit Lokal Jambi Anda?







Jumat, 15 Oktober 2010

Live Streaming Trans 7

Tunggu beberapa saat untuk loading.
Klick Tombol RCTI untuk menonton Siaran Live Streaming RCTI.
Pencet Tombol [O] untuk memperbesar layar
Pastikan JavaScript Anda Aktif

Entri Populer