Pratinjau Watch Internet TV Free Online Television is a major distributor on the internet of streaming media. You may find this one to be the best place to watch online TV while on the internet, the type of television that will slowly but surely replace the television set that is old. Finding music, sports, movie and news channels will be easy now. From the top navigation menu accessing these recourses is fast. No registration or monthly fee is required to watch your favorite channels. Besides watching television for free you can also enjoy listening to radio stations that broadcast online. They can be sorted by country and accessed in just the same way. You may be required to have Real Player or Windows Media Player in order to watch some of the channels.Should it happen that you don’t have them you’ll be prompted to download them. We’ll be glad if you enjoy your stay at this site and should it be the case please let your friends know about us so that we are better known on the Internet.Pratinjau   

Rabu, 27 Oktober 2010

Pesan Mbah Maridjan: Pemimpin Harus Bertindak Benar agar Dunia Tentram

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tak disangka, pertemuan KH Hasyim Muzadi dengan Mbah Maridjan pada tahun 2006 lalu, merupakan pertemuan terakhir Kiai Hasyim dengan Mbah Maridjan.


''Beliau merupakan sosok yang sederhana,'' tandas Sekjen ICIS serta pengasuh pondok Pesantren Al Hikam, KH Hasyim Muzadi, dalam siaran pers yang diterima Republika di Jakarta, Rabu (27/10).


Namun pertemuan Kiai Hasyim dengan Mbah Maridjan yang merupakan Ketua Ranting NU di desanya sangat berkesan bagi sosok mantan Ketua PBNU ini.


''Saya menjadi ingat pesan Mbah Maridjan pada tahun 2006 lalu. Beliau berpesan dalam bahasa Jawa. 'Panjenengan sak konco poro piageng, kedah ''temen lan sak temene'' mugi ndonyane tenterem (Pak Hasyim dan para Pembesar harus benar dan bertindak sebenarnya agar dunia tenteram),'' papar Kiai Hasyim Muzadi.


''Hari ini Mbah Maridjan menyerahkan diri kepada Allah SWT dalam keadaan sujud. Seakan memberitahu kita bahwa hanya sujud kepada Allah SWT yang bisa dan harus kita siapkan menghadapi segalanya, karena tak mungkin melalui rekayasa kita,' ungkap Kiai Hasyim Muzadi.


Saksi Tsunami Mentawai

AKSIENTV: Mentawai :Gempa besar berkekuatan 7,2 skala Richter (7,7 SR versi USGS) mengguncang Mentawai, Sumatera Barat, pada pukul 21.42 Waktu Indonesia Barat. Lindu terjadi hanya di kedalaman 10 kilometer dan berpotensi tsunami.

Peringatan tsunami diumumkan melalui pengeras suara di masjid, ribuan warga panik dan berpindah ke daerah yang lebih tinggi.

Beberapa saat kemudian, pada pukul 22.38 WIB, peringatan tsunami dicabut dan dinyatakan nihil.

Namun, warga Australia melaporkan menjadi saksi peristiwa tsunami setinggi tiga meter yang terjadi setelah gempa Mentawai.

Adalah Rick Hallet yang mengaku kepada Nine Network bahwa ia berada di kapal carteran yang mereka sewa untuk surfing -- saat dinding air berwarna putih menggulung mereka di perairan Pulau Mentawai, sekitar pukul 22.00 WIB.

Saat itu ada 15 orang dalam kapal, termasuk sembilan warga Australia.

Seperti dimuat SkyNews Australia, Selasa 26 Oktober 2010, gelombang dahsyat itu mendorong sebuah perahu lain ke arah kapal mereka, menabrakkannya, dan menyebabkan ledakan. Bola api muncul di bagian belakang kapal.

Hallet mengaku, ia memerintahkan semua orang pergi ke dek teratas, melemparkan benda apapun yang bisa mengapung -- seperti papan selancar -- lalu terjun ke laut.

Beberapa tamu terbawa 200 meter ke arah pulau dan tinggal di atas pohon hingga diselamatkan perahu lain 90 menit kemudian.

Untungnya tak ada satupun yang hilang atau tewas, namun ia melihat banyak puing-puing yang mungkin berasal dari sebuah resort di Pulau Pagai.

Korban Tewas Letusan Merapi Menjadi 25 Orang

AKSIENTV: Yogyakarta - Jumlah korban letusan Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Selasa (26/10) petang hingga saat ini bertambah dari 19 orang menjadi 25 orang.


Menurut Humas Rumah Sakit (RS) Dr Sardjito Yogyakarta Heru Trisno Nugroho, Rabu, korban meninggal dan luka bakar kini berada di rumah sakit ini.


Menurut dia, korban meninggal akibat letusan Gunung Merapi yang berada di RS Dr Sardjito Yogyakarta mencapai 25 orang dan luka bakar 15 orang, termasuk satu jenazah yang diduga Mbah Maridjan.


Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Sleman Mafirindati mengatakan semua korban tewas ditemukan saat tim evakuasi melakukan penyisiran di desa terdekat gunung teraktif di Indonesia itu.


Menurut dia, semua korban tewas itu ditemukan di Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman oleh tim evakuasi. "Semua korban tewas saat ini sudah berada di Rumah Sakit Dr Sardjito Yogyakarta untuk diidentifikasi," katanya.


Ia mengatakan penyisiran untuk mencari korban akibat letusan Gunung Merapi saat ini masih terus dilakukan tim evakuasi. "Tim masih akan terus melakukan penyisiran hingga semua korban tewas ditemukan," katanya


Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (26/10) sekitar pukul 17.00 WIB, menyemburkan asap awan panas atau oleh warga setempat dikenal dengan sebutan "wedus gembel". (ANTARA)

Entri Populer