Pratinjau Watch Internet TV Free Online Television is a major distributor on the internet of streaming media. You may find this one to be the best place to watch online TV while on the internet, the type of television that will slowly but surely replace the television set that is old. Finding music, sports, movie and news channels will be easy now. From the top navigation menu accessing these recourses is fast. No registration or monthly fee is required to watch your favorite channels. Besides watching television for free you can also enjoy listening to radio stations that broadcast online. They can be sorted by country and accessed in just the same way. You may be required to have Real Player or Windows Media Player in order to watch some of the channels.Should it happen that you don’t have them you’ll be prompted to download them. We’ll be glad if you enjoy your stay at this site and should it be the case please let your friends know about us so that we are better known on the Internet.Pratinjau   

Jumat, 31 Desember 2010

Pasca Bersalin, Ambeien Mengecil

WASIR atau ambeien merupakan salah satu kondisi yang kerap terjadi pada masa kehamilan. Penyebabnya, janin memberi tekanan terhadap pembuluh darah balik panggul dan vena cava inferior. Yakni, pembuluh balik besar di sebelah kanan tubuh yang menerima aliran darah dari tubuh bagian bawah.

Keadaan tersebut dapat memperlambat aliran darah dari tubuh bagian bawah untuk kembali ke jantung. Tekanan pada pembuluh darah balik di bawah rahim meningkat. Akibatnya, pembuluh darah balik itu melebar atau membengkak. ''Kehamilan sudah bisa mencetuskan wasir. Bagi ibu yang memang menderita wasir, kehamilan dapat menambah parah penyakit tersebut,'' jelas dr Iwan Kristian SpBD.


Penyebab lainnya, konstipasi atau buang air besar (BAB) yang keras, sulit, dan jarang. Hal itu juga bisa disebabkan kebiasaan mengejan dan tidak puas. Spesialis bedah digestif dari RS Husada Utama Surabaya tersebut mengatakan, ada beberapa faktor yang dapat memicu sembelit ketika hamil. Misalnya, diet rendah serat. Kondisi itu mengakibatkan feses atau tinja mengeras.


Kondisi tersebut ditunjang minimnya aktivitas fisik, stres, serta kurang minum. Selain itu, peningkatan kadar hormon progesteron dan estrogen yang berdampak pada menurunnya motilitas (gerak) usus. ''Saya juga tak menyarankan BAB dalam kondisi tergesa-gesa. Santai saja,'' ujarnya.

Meski santai, jangan berlama-lama berada di kloset. Tindakan tersebut, menurut Iwan, juga tak disarankan. Apalagi, BAB disambi membaca koran atau aktivitas lainnya. Tindakan tersebut akan mengalihkan konsentrasi yang semula untuk BAB jadi fokus pada topik yang dibaca. Itu membuat tinja batal keluar. ''Kalau mau BAB, ya konsentrasi untuk BAB saja. Jangan disambi lainnya,'' terangnya.


Ibu hamil yang mengalami wasir tak perlu khawatir. Ada obat yang bisa mengurangi keluhan wasir, tapi tak membahayakan janin. ''Ibu bisa berkonsultasi ke dokter kandungannya,'' kata Iwan. Jika wasir membesar, apakah lantas harus menjalani persalinan melalui operasi caesar? Menurut dia, persalinan normal sah-sah saja. Setelah persalinan, dilihat kondisi wasirnya. Biasanya, wasir akan mengecil dan masuk kembali secara bertahap. ''Namun, jika pasien tidak kuat karena nyeri hebat, pasien bisa menjalani operasi untuk wasirnya,'' ungkapnya.


Ada dua indikasi bahwa pasien menjalani operasi untuk penanganan wasir. Indikasi pertama, wasir kolaps besar dan terasa nyeri. Indikasi kedua, ambeien mengeras sehingga terjadi nyeri hebat. ''Jika tidak ada indikasi tersebut, lebih baik ditanganani dengan obat-obatan saja,'' tegasnya.


http://www.jambiekspres.co.id/index.php/kesehatan/8406-pasca-bersalin-ambeien-mengecil.html

Virus Hepatitis E Paling Bandel


Selain hepatitis A, B dan C, dunia medis juga mengenal istilah hepatitis D, E, F maupun G. Meskipun masyarakat masih awam, namun keempat jenis virus hepatitis ini tetap harus diwaspadai karena sama bahayanya.

HEPATITIS D

Ahli penyakit dalam RS Adi Husada Undaan Wetan, dr Sugiarto Widjaja SpPD, mengatakan, penyakit hepatitis D disebabkan oleh virus hepatitis D. Uniknya penyakit ini hanya dapat terjadi bila tubuh seseorang juga kehadiran virus lain, yaitu virus hepatitis B.


“Dapat disimpulkan bahwa seorang penderita bisa terserang hepatitis D bila sebelumnya pernah menderita hepatitis B,” kata Sugiarto.


Lebih lanjut diungkapkan, munculnya virus hepatitis D berawal dari virus hepatitis B. Virus ini hidup menumpang (parasit) di virus hepatitis B. Pengobatan penyakit ini bisa dilakukan seperti kita mencegah hepatitis B. “Penularan virus ini juga sama dengan virus hepatitis B, yaitu melalui cairan tubuh,” ujarnya.


Hepatitis D menular di antaranya melalui darah yang terinfeksi. Orang-orang yang berisiko terkena hepatitis D adalah pengguna narkoba yang sering memakai jarum suntik bersama-sama.


Penderita hepatitis B juga berisiko tertular jika berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi hepatitis D, atau jika mereka tinggal dengan orang yang terinfeksi. Untuk mencegahnya, tentu saja, adalah dengan menghindari serangan virus hepatitis B, yaitu dengan cara imunisasi. Selain itu dengan menghindari terkena darah yang terinfeksi, jarum yang terkontaminasi, atau barang-barang pribadi penderita; seperti sikat gigi, pisau cukur, dan gunting kuku.


HEPATITIS E

Virus hepatitis E kali pertama ditemukan di New Delhi, India. Umumnya virus ini menyerang remaja hingga de wasa dengan rentang usia antara 15 40 tahun. Virus hepatitis E mempunyai karakter seperti hepatitis A, yaitu bandel.


“Saking bandelnya cuci tangan dengan sabun saja tidaklah cukup. Kita wajib cuci tangan dengan air mengalir, sehingga dipastikan semua virus di tangan bisa hanyut terbawa air,” jelas Sugiarto.


Diungkapkannya, transmisi virus ini umumnya terjadi melalui air dan makanan yang tidak terjaga kebersihannya. Sehingga seringkali epidemi hepatitis E terjadi setelah musim hujan, di mana banyak air dan sampah menggenang. Virus hepatitis E juga lebih mudah menyebar pada daerah yang mempunyai sanitasi buruk.”


“Pencegahan maupun pengobatan hepatitis E sama dengan pencegahan dan pengobatan hepatitis A,” ungkapnya.


Tanda-tanda orang yang terkena hepatitis E ini lebih sering terlihat pada orang dewasa ketimbang anak-anak. Gejala yang biasanya muncul secara tiba- tiba misalnya demam, rasa letih, hilang nafsu makan, rasa mual, sakit perut, air seni berwarna tua, serta warna kekuningan pada mata dan kulit. Penyakit hepatitis E terjadi lebih parah pada wanita hamil, terutama pada tiga bulan terakhir masa kehamilan. “Masa inkubasi hepatitis E rata-rata 40 hari dengan rentang antara 15-60 hari,” jelas Sugiarto.


HEPATITIS F

Sugiarto menjelaskan, identifikasi virus penyakit hepatitis F hingga sekarang masih tidak jelas. Hepatitis F merupakan sebuah hipotesis, artinya apabila ada virus hepatitis yang belum teridentifikasi dengan jelas untuk sementara akan digolongkan sebagai virus hepatitis F.


Dia bercerita, pada tahun 1994 pernah masuk laporan dari salah satu organisasi kesehatan bahwa telah ditemukan sesuatu mirip virus dalam dalam darah pasien yang menjalani transfusi. Virus tersebut bukan masuk virus HAV, HBV, HCV maupun HEV. Tetapi


setelah disuntikkan pada seekor kera, ternyata binatang tersebut mempunyai penyakit hepatitis yang kemudian untuk sementara disebut sebagai hepatitis F atau virus Toga.


“Tidak tertutup kemungkinan saat itulah telah diketemukan virus hepatitis baru. Sampai sekarang semua itu masih terus diteliti,” jelas Sugiarto.


HEPATITIS G

Virus hepatitis terakhir yang ditemukan setelah hepatitis F dinamai hepatitis

G atau GB Virus C (GBV-C). Namanya memang agak beda karena diduga virus ini masih ada hubungannya dengan virus hepatitis B maupun C.

Sugiarto menjelaskan, sebenarnya virus hepatitis G ini tidak terbukti menyebabkanpenyakit pada manusia walaupun diketahui telah dapat menginfeksi manusia. Pada manusia yang kondisi fisiknya normal (sehat), virus ini bisa hilang dengan sendirinya setelah satu tahun. “Namun kadang-kadang pada beberapa orang dapat beberapa tahun, tergantungdaya tahan tubuh setiap orang yang terjangkit virus ini,” urainya.

Dari penelitian yang dilakukan, sambung Sugiarto, diketahui bahwa virusGBV-C sering didapati pada penderita HIV. Uniknya lagi, virus GBV-C ini ternyatadapat memperlambat serangan HIV terhadap tubuh manusia. “Selama tidak menyebabkan penyakit, mereka yang terinfeksi virus hepatitis G tidak perlu khawatir. Banyak jenis virus yang menginfeksi tubuh kita, tetapi tidak semuanya mengganggu kesehatan,” ingatnya.


sumber: http://www.jambiekspres.co.id/index.php/kesehatan/8666-bahaya-penyakit-hepatitis-dan-kanker-hati-5.html

Entri Populer