Pratinjau Watch Internet TV Free Online Television is a major distributor on the internet of streaming media. You may find this one to be the best place to watch online TV while on the internet, the type of television that will slowly but surely replace the television set that is old. Finding music, sports, movie and news channels will be easy now. From the top navigation menu accessing these recourses is fast. No registration or monthly fee is required to watch your favorite channels. Besides watching television for free you can also enjoy listening to radio stations that broadcast online. They can be sorted by country and accessed in just the same way. You may be required to have Real Player or Windows Media Player in order to watch some of the channels.Should it happen that you don’t have them you’ll be prompted to download them. We’ll be glad if you enjoy your stay at this site and should it be the case please let your friends know about us so that we are better known on the Internet.Pratinjau   

Senin, 15 November 2010

4 Hal Perbedaan Jatuh Cinta dengan Kagum

Setiap orang memang memiliki waktunya sendiri untuk memutuskan jatuh cinta menjadi pilihan untuk mencintai. Tetapi tak jarang juga pilihan itu diwarnai oleh euforia perasaan yang kemudian diakhiri dengan berakhirnya hubungan secepat kilat. Alhasil kita merasa salah memilih dan menangis berminggu-minggu karena menyesali keputusan yang telah diambil.

http://cache.daylife.com/imageserve/03F27wd5rU54F/610x.jpg

Tetapi sebenarnya ada cara untuk mengukur apakah kita terlalu cepat jatuh cinta sehingga proses mendefinisikan cinta menjadi terburu-buru. Dan cara itu adalah:

Kenali perbedaan antara jatuh cinta dengan kagum

Menurut Lynn Harris, penasehat hubungan yang menulis buku He Loved Me, He Loves Me Not, jatuh cinta dan kagum pada seseorang hanya dipisahkan oleh garis tipis. Bahkan tak jarang keduanya datang secara bersamaan.

Itu mengapa kita perlu bertanya pada diri kita sendiri, apakah kita sangat nyaman untuk berada di sampingnya? “Tak hanya sekadar nyaman, tapi juga bebas untuk menjadi diri sendiri serta memberikan kebebasan yang sama pada calon cinta baru kita,” ucap Harris.

Karena sebuah hubungan akan selalu diwarnai dengan kekurangan dan kelebihan dari dua belah pihak, maka yang perlu kita pertimbangkan adalah seberapa siap kita dan calon pasangan menerimanya.

Amati speed perkenalan yang kita gunakan

Sebenarnya kita yang paling mengerti seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengenal lawan jenis yang kemudian diikuti dengan keputusan mencintainya. Jika memang dirasa terlalu cepat, jangan sungkan untuk mengatakannya pada calon pasangan. “Katakan saja bahwa kita butuh mengenal dia dengan ritme yang kita miliki,” Haris menyarankan.

Waspada reaksi impulsif

Tanpa kita sadari, saat tengah melakukan pendekatan dengan seorang laki-laki, biasanya kita akan menghubungi dia sesering mungkin. Dalam sehari bisa jadi ada lebih dari 5 telepon dari kita yang masih harus dilengkapi dengan SMS singkat hanya untuk bertanya, “Sudah makan?”

Menurut Harris, telepon dan SMS yang terlalu sering dalam satu hari bisa diinterpretasikan salah oleh "target" kita. “Pelankan kecepatan kita, dan nikmatilah momen dimana kita benar-benar bisa bercerita banyak hanya dengan satu kali telepon.”
Saat respons dari calon pasangan sudah terlihat positif, kita bisa meningkatkan intensitas perhatian melalui telepon dan SMS. “Bahkan saat kita sudah resmi pacaran, semua itu bisa kita ekspresikan dengan lebih leluasa.”

Jangan terlalu sering membicarakan masa depan

Jika kita belum resmi berpacaran dengan si dia, pembicaraan mengenai membentuk sebuah keluarga bukanlah topik yang cukup pas. Terlebih jika kita terlalu sering memancing topik tersebut. “Ini akan mengesankan kita hanya ingin resmi menyandang status in a relationship,” ucap Laurie Puhn, JD, penulis Instant Persuasion: How to Change Your Words to Change Your Life.

Bila terlalu sering membahas topik ini, pola interaksi yang terbentuk hanya akan berpusat pada keinginan kita, bukan pada interaksi antara kita dengan calon pasangan kita. Itu mengapa Puhn menyarankan agar kita pergi ke tempat-tempat yang bisa menunjukkan kualitas kebersamaan kita dengan calon pasangan. “Fokuslah pada interaksi Anda berdua,” katanya.



Informasi Lainnya?





Entri Populer